Laman

PUASA RAMADHAN (Dalil-Dalil Tentang Kewajiban & Keutamaan Puasa Ramadhan)

loading...
Kisi2islami.blogspot.com - Ramadhan sangatlah bayak dalam nash-nash Al-qur'an dan Sunnah, diantaranya adalah firman ALLAH Ta'ala:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ. أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ. شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ.
" Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertaqwa, (Yaitu) dalam beberapa hari tertentu. Maka, barang siapa diantara kalian sakit atau berada dalam perjalanan (Lalu berbuka), (Dia wajib berpuasa sebayak hari yang ia tinggalkan itu pada hari-hari yang laian.Wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya, (jika mereka tidak berpuasa), membayar fidyah, (Yaitu) member makan seorang miskin.Barang siapa yang mengerjakan kebajikan dengan kerelaan hati, itulah yang lebih baik darinya. Berpuasa lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui. (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan ramadhan, Bulan yang didalamnya diturunkan (Permulaan) Al-qur'an. sebagai petunjuk bagi manusia, penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu, dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Oleh karena itu, barang siapa yang diantara kalian hadir (Di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, hendaklah ia berpuasa pada buan itu, dan barang siapa yang sakit atau berada dalam perjalanan (Lalu berbuka), (Dia wajib berpuasa) sebayak hari yang ia tinggalkan itu pada hari hari yang lain. ALLAH menghendaki kemudahan bagi kalian, dan tidak menghendaki kesukaran bagi kalian, hendaklah kalian mencukupkan bilangan (Bulan) itu dan hendaklah kalian mengagungkan ALLAH atas petunjuknya yang diberikan kepada kalian supaya kalian bersyukur" (Al-Baqarah 183-185).

Dalam hadits lain Abdullah bin Umar riwayat AL-bukhary dan Muslim, NABI MUHAMMAD SWA menerangkan Puasa adalah salah satu rukun islam yang agung dan mulia.
بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ ، وَالْحَجِّ ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ
"Islam dibangun atas 5 (Perkara, Pondasi) Syahadat La Ilaha Illallah Wa Anna Muhammadan Abduhu Wa Rasuluhu, mendirikan Shalat, Mengeluarkan Zakat, Berhaji kerumah ALLAH, dan berpuasa Ramadhan."

Juga dalam Hadits Thalhah bin Ubaidullah RA riwayat Al-bukhari dan Muslim, Ketika seorang A'raby bertanya kepada nabi MUHAMMAD SAW tentang islam, Beliau bersabda:
خَمْسُ صَلَوَاتٍ فِى الْيَوْمِ وَاللَّيْلَةِ . فَقَالَ هَلْ عَلَىَّ غَيْرُهُنَّ قَالَ : لاَ. إِلاَّ أَنْ تَطَّوَّعَ وَصِيَامُ شَهْرِ رَمَضَانَ . فَقَالَ هَلْ عَلَىَّ غَيْرُهُ فَقَالَ : لاَ. إِلاَّ أَنْ تَطَّوَّعَ . وَذَكَرَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الزَّكَاةَ فَقَالَ هَلْ عَلَىَّ غَيْرُهَا قَالَ : لاَ. إِلاَّ أَنْ تَطَّوَّعَ . قَالَ فَأَدْبَرَ الرَّجُلُ وَهُوَ يَقُولُ وَاللَّهِ لاَ أَزِيدُ عَلَى هَذَا وَلاَ أَنْقُصُ مِنْهُ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَفْلَحَ إِنْ صَدَقَ .
" Sholat lima waktu (Diwajibkan) dalam sehari dan semalam" maka ia berkata, "Apakah kewajiban lain terhadapku?" Beliau menjawab, "Tidak ada kecuali hanya ibadah sunnah. Juga puasa ramadhan." Maka, ia berkata "Apakah kewajiban lain terhadapku" Beliau menjawab "Tidak ada kecuali hanya ibadah sunnah" Dan RASULLULLAH SAW menyebutkan (Kewajiban) zakat terhadapnya. Maka ia berkata "Apakah ada kewajiban lain terhadapku?" Beliau menjawab, "Tidak ada kecuali hanya ibadah sunnah", Kemudian orang tersebut pergi seraya berkata, "Demi ALLAH saya tidak akan menambah di atas hal ini dan tidak akan menguranginya" Maka RASULULLAH SAW bersabda, "Ia telah beruntung apabila jujur".


Selain itu Hadits yang semakna dengan ini diriwayatkan pula oleh Al-bukhari dan Muslim dari hadits Anas bin Malik RA, dan diriwayatkan oleh Muslim dari hadits Jabir bin Abdillah RA

Selanjutnya, dalil lain terdapat dalam hadits Umar bin Khathtab RA, riwayat Muslim, dan hadits Abu Hurairah RA riwayat Al-bukhari dan muslim, Tentang kisah Jibril yang masyhur ketika beliau bertanya kepada RASULULLAH SAW tentang Islam, Iman, Ihsan, dan Tanda tanda hari kiamat, Ketika ditanya tentang Islam, Nabi MUHAMMAD SAW menjawab:
الإِسْلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَتُقِيمَ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِىَ الزَّكَاةَ وَتَصُومَ رَمَضَانَ وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيلاً.
"Islam adalah bahwa engkau bersaksi bahwa tiada yang berhak untuk diibadahi kecuali ALLAH dan sesungguhnya MUHAMMAD adalah rasul ALLAH, Engkau menegakkan shalat, Mengeluarkan zakat, Berpuasa ramadhan, Serta berhaji kerumah (ALLAH) bila engkau sanggup menempuh jalan untuk itu."

Berdasarkan dalil-dalil di atas, Para ulama' bersepakat bahwa siapapun yang mengingkari kewajiban Puasa dianggap kafir, keluar dari islam, dan dianggap telah mengingkari suatu perkara, yang kewajibannya telah dimaklumi secara darurat dalam syariat islam.

Seluruh dalil di atas menunjukkan keutamaan puasa yang sangat besar dan menunjukkan bahwa betapa agung nikmat dan rahmat ALLAH bagi ummat ISlam.

ALLAH SWT dan Rasulnya telah menjelaskan berbagimacam keutamaan puasa secara umum dan keutamaan puasa ramadhan secara khusus. Agar kita dapat bersegera dalam menggapai rahmat ALLAH dan bergembira terhadap karunia dan nikmatnya.

BERIKUT INI KAMI MENYEBUTKAN BEBERAPA KEUTAMAAN PUASA DIANTARANYA ADALH:
PERTAMA : Ampunan dan pahala yang sangat besar bagi orang yang berpuasa.
 ALALAH SWT menyebutkan sederet orang-orang yang beramal shaleh, dan diantara mereka adalah laki-laki dan perempuan yang berpuasa, kemudian menyatakan pahala untuk mereka dalam firmannya :
أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
"......... ALLAH telah menyediakan untuk mereka, ampunan dan pahala yang besar." (Al-Ahzab 35)

KEDUA : Puasa adalah tameng untuk terhadap api neraka.
Dalam riwayat Al-bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA, Nabi MUHAMMAD SAW bersabda:
وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ فَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَسْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّيْ امْرُؤٌ صَائِمٌ
"......... Dan puasa adalah tameng, Bila salah seorang dari kalian berada pada hari puasa, Jangan lah ia berbuat sia-sia dan janganlah ia bayak mendebat. kalu orang lain mencercanya, hendaknya ia berkata, saya sedang berpuasa."

Juda dalam hadits Jabir, Utsman bin Abil, dan Abu Hurairah RA, riwayat imam Ahmad dan selainnya, RASULULLAH SAW bersabda:
الصِّيَامُ جُنَّةٌ كَجُنَّةِ أَحَدِكُمْ مِنَ الْقِتَالِ
"Puasa merupakan tameng terhdap neraka, seperti tameng salah seorang dari kalian pada peperangan"
TIGA : Puasa adalah pemutus Syahwat
 Dalam hadits Abdullah bin Mas'ud RA riwayat Al-bukhari dan Muslim, RASULULLAH SAW bersabda:
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ، وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ، فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
"Wahai sekalian pemuda, barang siapa diantara kalian mampu menikah, hendaklah ia menikah karena hal tersebut lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemuliaan, dan barang siapa yang belum mampu, hendaklah ia berpuasa karena sesungguhnya (Puasa itu) adalah pemutus syahwatnya"
KEEMPAT : Orang yang berpuasa mendapat ganjaran khusus di sisi ALLAH.
Hal tersebut karena puasa merupakan bagian kesabaran, sementara sabar terbagi tiga, Sabar dalam hal menjalankan ketaatan, Sabar dalam hal meningkatkan larangan, dan sabar dalam hal menerima ketentuan ALLAH. Orang yang berpuasa telah melakukan tiga jenis kesabaran ini seluruhnya, bahwa ia sabar dalam hal menjalankan ketaatan yang diperintah dalam pelaksanaan puasa, Sabar dalam hal meninggalkan segala hal yang dilarang dan diharamkan dalam pelaksanaan puasa, serta sabar dalam hal menjalani kepedihan terhadap lapar, haus, dan kelemahan pada tubuh, karena puasa merupakan bagian kesabaran, wajar jika orang yang berpuasa mendapat pahala khusus yang tak terhingga sebagaimana orang yang sabar mendapat pahala seperti itu. ALLAH SAW berfirman:
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
"Sesungguhnya, hanya orang-orang yang bersabarlah yang pahala mereka dicukupkan tanpa batas." (Az-zumar 10)

KELIMA : Orang yang berpuasa memiliki dua kegembiraan
KEENAM : Bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi ALLAH dari pada bau wangian kasturi.
Tiga keutamaan yang disebut terakhir termaktub dalam hadits Abu Hurairah RA, riwayat Al-bukhary dan Muslim bahwa RASULULLAH SAW bersabda:
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرَ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِيْ وَأَنَا أَجْزِيْ بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِيْ وَلِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
"Setiap amalan anak adam, kebaikannya dilipat gandakan menjadi 10 sampai 700 kali lipat, ALLAH SAW berfirman 'Kecuali Puasa. sesungguhnya (amalan) itu adalah (Khusus) bagi ku dan aku yang akan memberikan pahalanya karena (Orang yang berpuasa) meninggalkan syahwat dan makananya karena aku". Bagi orang yang berpuasa, ada dua kegembiraan ketika ia berjumpa dengan Rabb-ya. Sesungguhnya bau mulut orang-orang yang berpuasa lebih harum di sisi ALLAH dari pada bau Kasturi." (Lafazh hadits adalah milik Imam Muslim).
KETUJUH : Puasa sehari di jalan ALLAH menjauhkan wajah seorang dari neraka, sejauh perjalanan selama 70 tahun.
Dalam hadits Abu Sa'id Al-khudry RA, riwayat Al-bukhary dan muslim, RASULULLAH SAW bersabda.
مَا مِنْ عَبْدٍ يَصُومُ يَوْمًا فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ بَاعَدَ اللَّهُ بِذَلِكَ الْيَوْمِ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا
"Tidak seorang hambapun yang berpuasa sehari di jalan ALLAH, kecuali, karena (Amalannya) pada hari itu, ALLAH akan menjauhkan wajahnya dari neraka (Sejauh perjalanan) selama 70 tahun."
KEDELAPAN : Pintu khusus di surga bagi orang-orang yang berpuasa.
dalam hadit Sahl bin Sa'ad As-saidy RA riwayat Al-bukhary dan Muslim RASULULLAH SAW bersabda:
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لاَ يَدْخُلُ مَعَهُمْ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَدْخُلُونَ مِنْهُ فَإِذَا دَخَلَ آخِرُهُمْ أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ
"Sesungguhnya, Di Surga, ada pintu yang dinamakan Ar-Rayyan, Orang-orang yang berpuasa akan masuk melaluinya pada hari kiamat. Tidak ada seorangpun yang melewatinya, kecuali mereka dikatakan 'Dimana orang-orang yang berpuasa ?' lalu mereka memasukinya. Jika (Orang) terakhir dari mereka telah masuk, (Pintu) itupun dikunci sehingga tidak ada seorangpun yang bisa melaluinya."
KESEMBILAN : Puasa termasuk kaffarah (Penggugur) dosa hamba
 Dalam hadits Hadsaifah Ibnul Yaman RA, riwayat Al-bukhary dan Muslim, Nabi MUHAMMAD SAW bersabda:
فِتْنَةُ الرَّجُلِ فِيْ أَهْلِهِ وَمَالِهِ وَنَفْسِهِ وَوَلَدِهِ وَجَارِهِ يُكَفِّرُهَا الصِّيَامُ وَالصَّلاَةُ وَالصَّدَقَةُ وَالأَمْرُ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّهْىُ عَنِ الْمُنْكَرِ
"Fitnah seseorang terhadap keluarga, harta, jiwa, anak, dan tetangganya dapat ditebus dengan puasa, shalat, shadaqah, serta amar ma'ruf dan nahi mungkar" (konteks hadits adalah milik imam Muslim)

Juga dalam hadits Abu Hurairah RA, riwayat Muslim, RASULULLAH SAW bersabda:
الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ
"Shalat lima waktu, (Dari) jum'at ke jum'at dan (Dari) ramadhan ke ramadhan adalah penggugur dosa (Seseorang pada masa) diantara waktu tersebut sepanjang ia menjauhi dosa besar"

Bahkan, puasa menjadi bagian kaffarah pada beberapa perkara seperti pelanggaran sumpah(1), Zhihar(2), Sebagian amalan haji(3), Pembunuhan Ahludz Dzimmah 'Orang yang berda di bawah perjanjian' tanpa sengaja(4), dan pembunuhan hewan buruan saat ihram(5).
KESEPULUH : Puasa termasuk amalan yang mengakibatka seseorang dimasukkan kedalam surga
Dalam haditsnya riwayat Ibnu Abi Syaibah, Ahmad, An-nasa'i, Ibnu Hibban, dan lain-lain, Abu Ummah RA berkata kepada NABI MUHAMMAD SAW
يَا رَسُولَ اللَّهِ فَمُرْنِيْ بِعَمَلٍ أَدْخُلُ بِهِ الْجَنَّةَ . قَالَ عَلَيْكَ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لاَ مِثْلَ لَهُ.
"Wahai Rasulullah, Perintahlah saya untuk mengerjakan satu amalan, yang dengannya, sya dimasukkan kedalam surga, Beliau bersabda, 'Berpuasahlah, karena (Puasa) itu tak ada bandingannya"

KESEBELAS : Puasa memberi syafaat pada hari kiamat
Dalam hadits Abdullah bin 'Amr RA, RASULULLAH SAW bersabda:
الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ أَيْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِيْ فِيهِ. وَيَقُولُ الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِيْ فِيهِ. قَالَ فَيُشَفَّعَانِ.
"Puasa dan Al-qur'an akan memberi safaat untuk seorang hamba pada hari kiamat, Puasa berkata, wahai rabba ku, sya telah melarangnya terhadap makanan dan syahwat pada siang hari, maka izinkanlah saya untuk member syafaat baginya, Al-qur'an berkata, Saya telah menghalanginya dari tidur malam, mak izinkalah saya untuk memberi syafaat baginya,' (beliau) bersabda, 'Maka keduanya mendapat izin untuk mensafa'ati (Hamba tersebut". (Hr. Ahmad, Muhammad bin nash Al-marwazy, Al-hakim, dan selainnya. Di syahkan oleh Syaikh Al-albany dalam Tamamul Minnah Hal. 394-395.
KEDUA BELAS : Pada bulan ramadhan pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka di tutup serta syaithan dibelenggu.
Dalam hadits Abu Hurairah RA riwayat Al-bukhari dan Muslim, RASULULLAH SAW bersabda:
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ
"Jika ramadhan telah tiba, Pintu pintu Syurag telah dibuka, Pintu-pintu Neraka di tutup dan Syaithan-syaithan dibelenggu"
KETIGA BELAS : orang yang berpuasa pada bulan ramadhan karena keimanan dan hal mengharap pahala, Dosa-dosanya diampuni.
"Dalam hadits Abu Hurairah RA, riwayat Al-bukhary dan Muslim, RASULULLAH SAW bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barang siapa yang berpuasa ramadhan karena keimanan dan hal mengharap pahala, Dosa-dosanya yang telah lalu telah diampuni"

Sekian, Semuga bermanfaat
Apakah Artikel ini membantu, Silahkan tinggalkan komentar 
Sumber: - Al-maidah 89
                - Al-mujadilah 3 - 4
                - Al-baqarah 196
                - An-nisa 92
                - Al-maidah 95

loading...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar